satriasputra.com
Awan Coklat: Ini bukanlah awan yang menghasilkan
hujan coklat. Awan ini adalah awan yang mengandung air yang bercampur debu
udara dan karbon hitam. Karbon hitam berasal dari sisa pembakaran kayu dan
minyak yang tidak sempurna. Termasuk asap hitam yang keluar dari knalpot
kendaraan, kompor, dan kayu bakar. Ilmuwan menemukan bahwa awan coklat
suka menyimpan sinar dan panas matahari (sudah termasuk sinar infrared,
sinar-x, sinar gamma, dan gelombang radio). Awan cokelat
juga suka menangkap panas yang dilepaskan permukaan bumi. Akibatnya, hal ini
membuat atmosfer planet bumi bertambah panas. Jadi, awan ini adalah salah satu
faktor penyebab pemanasan global (Global Warming). Awan ini telah muncul di:
Timur Tengah, India, Cina, AS, dan Afrika. Adapun bahaya dari awan cokelat ini
adalah:
- Hujan dari awan
coklat bersifat kotor dan gelap. Jika hujannya terjadi di pegunungan
bersalju/kutub planet bumi, maka salju jadi berwarna gelap karena sifat
tadi. Salju yang berwarna gelap lebih menyerap matahari daripada
memantulkannya. Akibatnya, salju
gampang meleleh. Hal ini bisa
menyebabkan banjir dan meningkatnya volume air laut.
- Awan cokelat
mengurangi sinar matahari sampai ke tanaman. Akibatnya, fotosintesa
tanaman berkurang, makhluk hidup heterotrof
(manusia dan hewan) bisa kekurangan pangan. Sehingga bisa terjadi
kelaparan massal dan kenaikan harga pangan.
- Awan cokelat berasal dari
asap hitam dan kotor. Jadi, suhu bumi meningkat jadi 2,3 derajat Celcius.
Asap hitam juga menyebabkan polusi udara. Air dari awan coklat pun bisa
bersifat asam dan kotor. Sehingga menyebabkan pencemaran air dan tanah,
dan lebih banyak keracunan!
Cara ampuh mengatasi menghambat
perkembangan awan cokelat (kita hanya bisa menghambat, karena sulit sekali
untuk mengatasinya)
-
Mengurangi emisi yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor
-
Melakukan penghijauan untuk mengurangi polusi
udara
-
Mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan
(air, angin, sinar matahari. Tentunya, kecuali kayu bakar).
- Membuat sanksi tegas bagi penebang liar
Apakah anda yakin besok anda bangun kembali? Jika tidak, katakan Alhamdulillah sekarang.
Selain jejak kaki, ada juga jejak karbon, lho! Penasaran? Klik Disini!
Ada gunung yang letusannya sulit, letusannya juga menyulitkan. Mau infonya? Klik Disini!