Powered By Blogger

Tentang Catalytic Converter

Ck...Ck...Ck... Namanya aja kok susah amat... Kebanyakan istilah ini dikaitkan dengan permesinan / otomotif! Waduuuhhh... Kayaknya bakal susah banget nih mempelajarinya...  Eits! Jangan salah! Di postingan saya ini akan saya uraikan dengan singkat tapi jelas! 

Cataliytic Converter ini ditemukan oleh Eugene Houndry (Amerika Serikat) pada tahun 1950. Alat ini terdapat pada sistem pembuangan gas sisa bahan bakar,  tidak lain tujuan utamanya untuk MENGURANGI POLUSI UDARA. Lho, kok bisa? Ini prosesnya!

/ninja250r.files.wordpress.com/
A. Tipe Cataliytic Converter (Three - Way Catalyst) seperti gambar di samping:

1. Udara yang keluar dari sistem pembakaran mesin (Berbahan bakar bensin) mengandung Hidrocarbon (HC), Carbon monooksida (CO), dan Nitrogen Oksida (NOx). Molekul-molekul ini berbahaya untuk lingkungan, jadi gas-gas ini harus di-reaksikan terlebih dahulu.

2. Tahap ini adalah tahap reduction catalytic. Dibantu dengan platinum dan rhodium pada lapisan catalytic, atom nitrogen dilepaskan dari molekul NOx, jadi yang ada hanya atom oksigen. Nitrogen tadi diikat dengan nitrogen lain menjadi N2. Sedangkan atom oksigen diikat dengan oksigen lain menjadi O2. (Reaksi kimianya: 2NOx → xO2 + N2).

3. Terjadi oksidasi pada molekul karbon monooksida. Proses ini merupakan penambahan atom oksigen sehingga terjadi reaksi: 2CO + O2 → 2CO2
, yang artinya merubah molekul karbon monooksida menjadi molekul karbon dioksida.

4. Terjadi oksidasi lagi pada hidrokarbon yang belum terbakar (HC). Katalis platinum dan palladium me-reaksikan molekul ini menjadi molekul karbon dioksida dan air. Dengan reaksi: CxH2x+2 + [(3x+1)/2]O2 → xCO2 + (x+1)H2O.

5. Ini adalah tahap pengendalian yang mendata arus gas buang. Data yang ada dipakai lagi untuk kendali sistem injeksi. Terdapat sensor oksigen yang diletakkan di tempat berbeda pada tiap kendaraan. Sensor ini membari info ke Electronic Control System (ECS). Info itu adalah jumlah oksigen di dalam gas buang. ECS akan menambah atau mengurangi jumlah oksigen sesuai perbandingan udara dan bahan bakar. 

6. Three way catalytic juga bisa menyimpan oksigen yang didapat dari saluran gas buang, untuk mengoksidasi karbon monooksida dan hidrokarbon yang belum terbakar (Proses 3 
dan 4).

B. Tipe Catalytic Converter (Two - Way Catalyst)
Catalytic tipe ini fungsi dan prinsip kerjanya hampir sama dengan tipe Three Way Catalytic, hanya saja untuk tipe ini belum ada kemampuan untuk meng-oksidasi karbonmonooksida dan hidrokarbon. Tipe ini dipakai dari tahun 1950 sampai 1980. Karena kelemahan tadi, sekarang diganti dengan Three Way Catalyst.

C. Tipe Diesel Oxidation Catalyst (Teknologi baru):
Tipe ini sangaaaaat mirip dengan Tipe Two Way Catalyst. Hanya saja, tipe yang ini dilengkapi dengan peralatan yang lebih canggih. Apa saja fitur baru itu? 

  • Ditambah dengan molekul urea. Molekul ini bisa  mengubah Nitrogen Oksida (NOx) menjadi atom Nitrogen. 
  • Ditambah dengan penyaring partikel. Fungsinya untuk menangkap dan menyaring partikel kotor dari gas buang. Penyaring partikel ini bisa dibersihkan pada saat men-servis kendaraan.
  • Ditambah dengan tangki oksigen (O2) supaya bisa di-reaksikan menjadi Hidrogen (H2) untuk mengurangi partikel kotor pada ruang pembakaran, bahkan oksigen juga dilepaskan ke udara. Hmmmm... Pasti jauh lebih bersih!
  • Dilengkapi dengan sistem komputerisasi yang jauh lebih canggih.
Biasanya, Catalytic Converter pada kendaraan baru berfungsi dengan optimal setelah mesin dihidupkan / dipanaskan selama 5 menit. Karena alat ini 'tidak suka' pada partikel logam (Timbal, seng, mangan, fosfor, silikon), jadi dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar yang lebih bersih. Seperti Pertamax atau Bio Solar.

Kesimpulannya, Catalytic Converter  berkeinginan untuk mengubah gas buang kendaraan menjadi seperti napas yang keluar dari paru-paru manusia.
(Insya Allah di masa depan, ini akan terwujud. Amiiin).