Powered By Blogger

Hujan di Musim Kemarau

Horeee!! di tanggal 17 Agustus, biasanya ada lomba-lomba yang seru di lapangan terbuka. Misalnya, panjat pinang, sepak bola, lomba makan kerupuk, balap karung, dan lain-lain. Bahkan, PNS disuruh upacara bendera. Lagi di tengah upacara / lomba, tiba-tiba... Jderrr!! Glurrrmmph... Brrrssss... Terjadi hujan lebat! Koq bisa? Kan Agustus itu waktunya musim kemarau. 


Hebatnya, ilmuwan cuaca sudah tidak asing lagi dengan  peristiwa hujan di musim kemarau. Karena, peristiwa ini sudah pernah terjadi di zaman dulu. Hujan di musim kemarau terjadi berulang setiap 10 tahun sekali. Ini disebabkan karena adanya peristiwa La Nina.

La Nina bermula dari lautan pasifik. Lautan Pasifik terletak di sebelah timur kepulauan Indonesia. La Nina terjadi jika suhu permukaan bumi lautan Pasifik turun 0,5 derajat Celcius. Artinya, suhu permukaan lautan pasifik saat itu lebih dingin. Akibatnya, tekanan udara di lautan pasifik jadi lebih tinggi daripada tekanan udara di Indonesia. Kita tahu bahwa udara bertiup dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Jadi, udara dari lautan Pasifik yang mengandung banyak uap air, bertiup menuju ke Indonesia. Nah, uap air berkumpul jadi awan, awan tebal pecah jadi hujan. Ya. Gitu prosesnya.
Hujan di musim kemarau bisa karena perubahan iklim

Kalau begitu, di seluruh Indonesia, berarti nggak ada musim kemarau sama sekali, donk! Tenang saja, tidak, kok. Yang terjadi hanya di sebagian tempat saja.  Selama ini, orang Indonesia berpikir bahwa musim kemarau terjadi pada bulan April-Oktober dan musim hujan terjadi pada bulan November-Mei. Faktanya, Wilayah Indonesia terbagi jadi 3 musim di bulan April sampai Oktober.

  • Musim kemarau: Pulau Jawa dan Nusa Tenggara
  • Musim penghujan: Maluku, Sulawesi, dan Papua
  • Untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan mengalami musim penghujan pada bulan Maret sampai Oktober.
Kesimpulannya, kepulauan Indonesia mengalami musim yang berbeda di tiap wilayah. Kalau masih kepo tentang hujan di musim kemarau, inilah fakta iklim Indonesia:

  1. Ilmuwan cuaca menyebut Indonesia sebagai benua maritim. Karena Indonesia punya lebih banyak lautan daripada daratan.
  2. Lautan Indonesia adalah mesin uap planet bumi. Lha ngopo? Soalnya lautan Indonesia menghasilkan banyak uap air.Uap air itu mempengaruhi iklim bumi. 
  3. Planet bumi berputar miring seperti gasing (23 setengah derajat). Akibatnya, posisi matahari tidak selalu sama tiap tahunnya. Di bulan Juni, matahari. berada di sebelah utara planet bumi. Di bulan Desember, posisi matahari de sebelah selatan planet. Matahari tepat di khatulistiwa pada bulan Maret dan Oktober.
  4. Daerah yang tepat dilalui khatulistiwa adalah Pontianak. Daerah itu panas sekali pada bulan Maret dan Oktober. Karena itu, uap airnya jadi banyak sekali. Jadi, pontianak hujan deras pada bulan itu. Jadi, meski udaranya panas sekali, wilayah itu musim hujan, lho! Hmmm... Pontianak mengalami musim hujan 2 kali. 
 Inilah Dosa yang didapat jika meninggalkan Sholat 5 waktu:
SUBUH = Dia akan disiksa selama 60 tahun di dalam Neraka
DHUHUR = Dosanya seperti membunuh 1000jiwa orang islam
ASHAR = Dosanya seperti meruntuhkan Ka'bah.
Magrib = Dosanya seperti berzina dengan orang tua kita.
ISYA' = Allah tidak meridhoi ia hidup di bumi Allah dan disegerakan agar ia mencari tempat lain.
Nabi Muhammad SAW bersabda = " Barang Siapa yang mengingatkan ini kepada orang lain. Akan aku buatkan tempat di surga baginya pada hari penghakiman kelak "

Tidak ada gempa, tidak ada badai, tiba-tiba ada ombak sangat besar. Apa ya? Klik disini.
Disana-sini ramai. cari pekerjaan makin susah. Duuuhh! Sumpegnya! Penasaran? Klik ini.

Bumi yang Suuuuuuper sesak

Piiiinnn! Piiinnn! Hari gini masih ada macet juga. Ooooiiii! Ditambah lagi dengan sampah yang juga menggunung. Iyuh! Cari pekerjaan makin sulit pula! Anyel saya. Grrrr!!!

1. Satu bumi berpenghuni ekstra banyak
Bumi yang kita duduki ini memiliki diameter khatulistiwa sepanjang 12.756 km, hampir setara dengan servis kendaraan bermotor13 kali (per 1000 km)! Ck Ck Ck. Besar kayak gini kok ya masih sumpeg??? Ini penyebabnya:  
  • Menurut penelitian, di tahun 2013 ada 7 milyar manusia di permukaan bumi! Makanya, ikut KB dong!
  •  Di India terdapat 50 juta monyet.
  •   Ada 1,7 juta spesies tanaman dan binatang yang sudah didefinisikan. Jumlah totalnya?Gak usah diitung, deh!
  • Bagaimana dengan spesies yang belum diketahui? Contohnya, di Afrika telah teridentifikasi 3.000 s/d 4.000 spesies laba-laba. Enak aja. Laba-laba disana besar-besar, lho! Minimal se-tarantula! Menurut ahli, itu saja tidak sampai separuh dari seluruh spesies laba-laba di sana!
2. Tinggal di darat dan di laut
Manusia, hewan, tumbuhan, dan berbagai macam benda tak hidup tinggal di bumi. Bahkan hantu dan jin sekalipun juga ada di bumi. He-he... kalau gini yang horor adalah bumi menjadi lebih sesak. Bukan jin dan hantu tadi. O iya. Bumi dibagi jadi 2. yaitu daratan dan lautan. Kita bahas yang daratan dulu...

  • Manusia kebanyakan besar tinggal di darat. Padahal wilayah daratan hanya sekitar 29 % dari wilayah permukaan bumi. Enggak, saya bukannya menyuruh untuk pindah ke perairan. Saya cuma tell the facts. La. di tempat yang sekecil itu, manusia harus bisa berdesakan dengan sesama manusia, hewan, tumbuhan, bahkan jin dan hantu. Ya iyalah! Hantu kan juga butuh tempat...
  •  Kebanyakan hewan dan tumbuhan darat hidup di hutan-hutan. Sialnya, manusia ada yang menggunduli hutan-hutan itu. Nggo ngopo, ya? Yo buat tempat tinggal, diambil SDA-nya, dan lain-lain.Wajar, lah. Dalam setahun, paling tidak ada 63.000 milkuadrat hutan yang digunduli manusia.
Kalau wilayah perairan, sih bukan juga buat benteng bagi makhluk hidup. Why kenapa? Because karena ada limbah-limbah padat dan cair. Misalnya limbah pabrik, limbah kimia, sampah rumah tangga, bungkusan es teh, dan masih banyak lagi. Dampaknya?
Foto bebek yang memakan sampah
  • Di samudera Pasifik, ternyata ada pulau yang sangat unik, terbuat dari SAMPAH. Yeeekk! Apalagi, pulau ini mempunyai ukuran seluas Texas. Dan berisi 3,5 juta ton sampah. Hiiiyyyy!!! Nggilani! Masa ada TPS di tengah laut!
  • Ada lebih dari 200 ekor mamalia mati tiap harinya.
  • Ada lebih dari 2000 ekor burung laut dan ikan yang juga mati tiap harinya.
3. Kurangnya udara segar dan air bersih
Udara yang segar, air yang bersih, sungguh penting bagi manusia. Akan tetapi, sesuai hukum biologi, semakin banyak manusia hidup, semakin sedikit udara segar dan air bersih. Sehingga jaman sekarang banyak terjadi krisis air bersih. Karena semakin banyak yang membutuhkan. Mudahkah kita mendapat sumber itu lagi?
  • Pohon membantu menyerap karbondioksida dengan proses fotosintetis. Tapi, kebakaran hutan besar-besaran menghilangkan banyak pohon. Opo meneh kebakaran hutan menyumbang 30% dari 4 milyar ton karbondioksida setiap tahunnya.
  • Pohon-pohon di kota berpolusi bertahan lama maksimal 8 tahun, bagi umur pohon, sih ini masih muda.
  • Air ada di lebih dari 70% permukaan bumi, tapi yang bisa dikonsumsi hanyalah air murni, bukan air laut. Jumlah air tawar? tidak sampai separuh dari air di permukaan bumi.
  • Kebanyakan air tawar ada di dalam tanah, sungai, dan danau. Akan tetapi, air tawar yang paling cocok untuk dikonsumsi adalah air dalam tanah, karena belum terkena polusi. Dan sekarang, air dalam tanah semakin sedikit, karena tempat resapan air berkurang, apalagi pohon-pohon yang menahan air juga sedikit.
Solusi?
  • Supaya jumlah penduduk terkendali, sebaiknya mengikuti KB.
  • Menggunakan prinsip reuse (memilah sampah), reduce (mengurangi sampah) dan Recycle (mendaur ulang sampah.
  • Membuang sampah pada tempatnya (bukan pada temannya)
  • Menghemat listrik dan air
  • Menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
Saat ini, bumi sudah berusia 5 milyar tahun. Seperti halnya orang,  semakin renta usianya, semakin parah kondisi kesehatannya. Makanya, kasihan dong pada bumi.

Hidup itu masalah. Jadi, jangan berbuat masalah lagi.

Ada jejak kaki, ada pula jejak karbon. Penasaran? klik disini.
Gunung ini nama dan letusannya sangat menyusahkan. 
Nggak ada tsunami / badai, tiba-tiba ada ombak besar. Apakah itu?





Gelombang Alun

Byuuurrr!! Krassh! Tidak ada gempa, tidak ada badai, dan tidak ada angin, tiba-tiba ada muntahan gelombang laut yang besar sekali. Lho, kok bisa? Ini dia cara membuatnya!

1. Ombak dan badai
Garis hitam adalah arah angin dan arus.  Garis merah adalah garis khatulistiwa.
     Wuuusss... Angin yang sangat dingin dari belahan bumi utara berhembus jauh sampai ke khatulistiwa. Pada awalnya, angin dingin itu singgah sebentar di Afrika. Di situ, angin dingin ini bertemu dengan udara yang sangat panas. Yaaa... Yang namanya pertemuan antara dingin dengan panas, kan ada akibatnya. Bagaikan tikus dengan kucing. Karena pertemuan antara 2 jenis udara itu, timbullah badai. Skema tersebut bisa dicermatkan di gambar disamping: 
 Berdasarkan gambar itu, bisa dilihat bahwa  lautan di sekitar Afrika (yang ada bulatannya) menjadi arena baku hantam bagi angin tadi. Setelah berubah menjadi angin badai, angin itu menyebabkan laut bergolak (kita tahu bahwa ombak yang bukan tsunami mengalun karena angin) . Sayangnya, angin itu sangat kuat sehingga kelajuan ombak di laut menjadi lebih dari 60 km/h. Perahu-perahu tenggelam diterjang ombak. Di pinggir pantai, batuan banyak yang tergerus, sehingga terjadi abrasi. Lo lo lo... Peristiwa opo toh iki? Oooo... ini ombak ganas yang terbentuk dari angin badai yang tadi. Namanya gelombang seas.

2. Merambat... dan  mengalun...
Karena ombak seas merambat terlalu jauh seperti lautan Indonesia, maka gelombang yang awalnya pendek-pendek ini akan saling berkumpul, menjadi gelombang yang lebih panjang, dan tenang mengalun. Karena itu, dia berubah nama menjadi gelombang swell / gelombang alun. 
Yap, di lautan luas, gelombang alun sangat menyenangkan bagi para nelayan, karena ombaknya tinggi dan tenang. Jadi, jika tidak ada angin, tidak usah menguras tenaga. Hanya mendayung ke arah puncak gelombang Swell, lalu ombak itu akan melaksanakan tugasnya. Lho. Kok harus di puncaknya? Susah amat? Mending di lerengnya saja. Eits! Kalau di lerengnya, berarti harus bawa se-dus berisi kantong plastik dan sabuk pengaman. karena ombak ini sangat tinggi, kalau di lerengnya kan posisi kita miring. Jadi pantas dong kalau kita Oeeeeggghhh.... Ya udah. Gak usah dilanjutkan. Tapi, cara itu berisiko tinggi. Karena gelombang alun masih menyimpan kekuatan gelombang Seas.

3. Pecah di daratan
waazin.com
Blllllrrrr.... Sssss.... Kraaassssssssss!!!! Byuuuurrrr!!! Rrrrrmmmmm... Begitu ombaknya sampai di daratan, ombak itu langsung pecah. Ini disebabkan karena gelombang air ini semakin dekat menuju ke darat semakin pendek jaraknya ia menyentuh dasar tanah, maka kecepatan gerak gelombang itu berkurang karena terjadi benturan itu. Bagian atas permukaan air akan tetap bergerak terus, kemudian tergulung pecah. Itulah yang kita sebut "pecahan ombak". O-ow. Kasihan juga orang yang tinggal di tepi pantai. Tidak ada peristiwa apapun, tiba-tiba ada ombak yang datang dan menerjang rumah penduduk. Ombak ini bisa menyebabkan kerusakan yang hampir sama seperti tsunami, lho! Gratis pisan!!  Wah, ngapain di promosikan, lha wong ombak ini istilah Jawanya 'teko-teko njotosi'. Oalah......

Makanya, semisal kita ingin pergi ke pantai, harusnya melihat prediksi cuaca dulu, lalu Berdo'a. Yak. Sampai disini dulu, kalau masih ada pertanyaan tinggal koment aja.


Gunung  ini nama dan letusannya sangat menyusahkan. Penasaran? Klik disini.
Apakah awan ini enak dimakan? 

Sudahkah anda membayar zakat?

Gunung Efjajallajokull

Ey...Jaf...Jal...La...Jo...Kull. Begitulah ejaannya. Yup. Gunung ini selain namanya yang susah, letusannya pun juga menyusahkan. Inilah info selengkapnya!!!

Gunung Efjajallajokull (disebut juga gunung Islandia)

Gunung yang sukar dibaca namanya ini terletak di Islandia. Gunung ini termasuk gunung berapi yang masih aktif, dengan ketinggian 1666 mdpl. Dari kejauhan, gunung ini seperti memakai topi putih (bukan topi sekolah lho, yaaa...) Maksudnya topi putih, sebagian puncaknya tertutup oleh es.

Letusan Gunung Islandia:
  • Gunung ini sebenarnya jarang meletus. Letusan terakhir terjadi kira-kira tahun 1821-1823. Yup, karena adanya es di bagian puncak gunung itu, letusannya melelehkan es tersebut dan menimbulkan banjir. sesudahnya, gunung ini lumayan tenang.
  • Pada bulan Desember 2009, aktivitas vulkanisme di gunung Islandia  mulai meningkat lagi. Gempa-gempa vulkanik terjadi berkali-kali. Akhir Maret 2010, gunung ini meletus dengan hebatnya Innalillahiwainalillahiraji'un. 
  • Beberapa minggu berselang, tepatnya tanggal 14 April 2010, gunung ini meletus lagi. Kali ini, letusannya terjadi di bawah es yang ada di puncak gunung itu. Ternyata benar, es di gunung meleleh, dan mengakibatkan banjir bandang. Ratusan penduduk juga dievakuasi untuk menghindari banjir. Tak hanya itu, asap letusan juga membumbung tinggi setinggi 9000 mdpl. Ditambah lagi, debu-debu vulkanis yang dihasilkannya mengganggu penerbangan, jadi beberapa bandara sempat tutup. Debu vulkanis itu menyebar di negara Islandia, Norwegia, Denmark, Polandia, Inggris, Bulgaria, Austria, Belarus, Kroasia, Estonia, Belanda, Jerman, Hungaria, dan lain-lain. Dampak bonusnya, banyak penumpang yang terlantar, dan banyak korban jiwa karena banjir bandang itu.
Sejumlah penampakan di gunung itu terlihat. He-he... Tapi bukan penampakan hantu, lho ya... Penampakan-penampakan ini disebabkan karena fenomena alam sendiri. (tapi ada yang tidak). Tanpa basi-basa lagi, inilah fotonya. Mau lihat selama apapun boleh. Copypaste juga boleh.

1. Fenomena badai petir saat gunung itu meletus:
dumesti-silaban.bolgspot.com

 Fenomena ini disebabkan oleh awan Pyrocumulus (awan yang terbentuk karena kebakaran / ledakan besar yang menghasilkan arus udara yang kuat). Uap air yang dihasilkannya akan dilepaskan ke udara dan membentuk awan. Muatan listrik yang berbeda-beda di awan itu saling bergesekan, dan akhirnya terjadilah petir. Sangar, kan gambarnya!

2. Fenomena kawah berbentuk wajah manusia (sedang menyeringai) di kawah gunung 
ceritadisini.com
 Gambar ini diambil dari pesawat penjaga pantai yang sedang memantau aktivitas di gunung Islandia. Hal ini terjadi karena erupsi dari gunung tersebut menghancurkan sebagian dari puncak gunung berapi itu. Sama seperti letusan Merapi tahun 2010 silam. 

3. Fenomena UFO saat meletusnya gunung Islandia


Terlihat ada bintik-bintik berwarna putih di langit tepat di atas kawah gunung yang sedang meletus (gambar ini sudah diperbesar berkali-kali). Beberapa pihak mengatakan, bintik-bintik putih itu adalah segerombolan angsa. Tapi, kelihatannya bukan. Kalau itu angsa, mereka tak mungkin bisa melewati kawah dan letusan gunung. So, ini must be misteri...

4. Fenomena keluarnya batu raksasa dari dalam kawah
Batu raksasa berukuran tinggi 50 meter seberat 1.000 ton turut keluar dari kawah gunung berapi di Islandia beberapa waktu lalu. Saking besarnya, batu itu membuat heboh dunia setelah fotografer Ragnar Sigurdsson(52) mengabadikan dan mempublikasikannya dalam bentuk buku berisi kumpulan foto-foto erupsi.Batu itu merupakan bagian dari hasil letusan gunung Eyjafjallajokull yang meletus Maret silam hingga mengganggu penerbangan negara negara Eropa. Letusan itu telah memuntahkan abu setinggi 55.000 kaki dengan suhu 1.000 derajat celcius, Maret tahun ini.
dumesti-silaban.blogspot.com

Batu itu jatuh menggelinding dari kawah karena terbawa oleh arus air yang disebabkan mencairnya gletser dan salju di puncak gunung, saat letusan, tentunya.

Alhamdulillah, beberapa hari kemudian, debu-debu vulkanis menghilang. Barulah pesawat-pesawat mulai berseliweran di langit Eropa. Kehidupan penduduk juga sudah pulih. Sampai sekarang, gunung ini menjadi tenang kembali. Subhanallah, ternyata ada saja bencana di bumi ini. Sudah sepantasnya kita berdoa pada Yang Kuasa, semoga bencana ini tak kembali. Amin.
Ya, begitulah. Ketika sebuah gunung berapi meletus, mereka mengeluarkan tamu yang bernama lahar, awan panas, bahkan hujan abu + kerikil. Untuk gunung Islandia ini, ada tamu baru yang bernama banjir dan badai. o   o
                                                                    -
Ini blog umum, bukan blog TNI. Jadi, kalau mau copypaste silahkan saja.


Ada awan putih, ada awan hitam. TAPI, ada juga awan coklat! Penasaran? Klik disini!

Ada jejak kaki, ada jejak karbon pula. Mau tahu infonya? Klik disini!

Awan Coklat




satriasputra.com
 Awan Coklat:    Ini bukanlah awan yang menghasilkan hujan coklat. Awan ini adalah awan yang mengandung air yang bercampur debu udara dan karbon hitam. Karbon hitam berasal dari sisa pembakaran kayu dan minyak yang tidak sempurna. Termasuk asap hitam yang keluar dari knalpot kendaraan, kompor, dan kayu bakar. Ilmuwan menemukan  bahwa awan coklat suka menyimpan sinar dan panas matahari (sudah termasuk sinar infrared, sinar-x, sinar gamma, dan gelombang radio). Awan cokelat juga suka menangkap panas yang dilepaskan permukaan bumi. Akibatnya, hal ini membuat atmosfer planet bumi bertambah panas. Jadi, awan ini adalah salah satu faktor penyebab pemanasan global (Global Warming). Awan ini telah muncul di: Timur Tengah, India, Cina, AS, dan Afrika. Adapun bahaya dari awan cokelat ini adalah:
  •  Hujan dari awan coklat bersifat kotor dan gelap. Jika hujannya terjadi di pegunungan bersalju/kutub planet bumi, maka salju jadi berwarna gelap karena sifat tadi. Salju yang berwarna gelap lebih menyerap matahari daripada memantulkannya. Akibatnya, salju                                                                                                       gampang meleleh. Hal ini bisa menyebabkan banjir dan meningkatnya volume air laut.
  •  Awan cokelat mengurangi sinar matahari sampai ke tanaman. Akibatnya, fotosintesa tanaman berkurang, makhluk hidup heterotrof        (manusia dan hewan) bisa kekurangan pangan. Sehingga bisa terjadi kelaparan massal dan kenaikan harga pangan.
  • Awan cokelat berasal dari asap hitam dan kotor. Jadi, suhu bumi meningkat jadi 2,3 derajat Celcius. Asap hitam juga menyebabkan polusi udara. Air dari awan coklat pun bisa bersifat asam dan kotor. Sehingga menyebabkan pencemaran air dan tanah, dan lebih banyak keracunan!
Cara ampuh mengatasi menghambat perkembangan awan cokelat (kita hanya bisa menghambat, karena sulit sekali untuk mengatasinya)
  •                                  Mengurangi  emisi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor
  •                                  Melakukan penghijauan untuk mengurangi polusi udara
  •                                  Mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan (air, angin, sinar  matahari. Tentunya, kecuali kayu bakar).
  •                                  Membuat sanksi tegas bagi penebang liar


Apakah anda yakin besok anda bangun kembali? Jika tidak, katakan Alhamdulillah sekarang.

Selain jejak kaki, ada juga jejak karbon, lho! Penasaran? Klik Disini!
Ada gunung yang letusannya sulit, letusannya juga menyulitkan. Mau infonya? Klik Disini!







Jejak Karbon yang Aneh



Pssssccchhh! Suara-suara mesin pabrik sedang beradu mengeluarkan asapnya. Yups! bicara tentang itu, saya teringat tentang cerita jejak karbon. OK. Sumangga dimirengke!

 Jejak Karbon yang Aneh: Karbondioksida yang lazim disebut Co2 ini ada di mana-mana, baik secara alami atau karena ulah manusia. Kita semua tahu, bahwa gas ini berfungsi untuk menjaga agar sinar matahari tidak keluar lagi keluar angkasa. Akan tetapi, gas ini dapat dihasilkan dari sesuatu yang tidak kita duga. Mau tahu apa itu? Disilah penjelasannya. Eng ing eng........ 

Jejak Peternakan: Wah... Jejak  karbon ditemukan pada sapi, kambing, ayam, dan babi. Rupanya,  hewan ternak ini paling besar ditemukan di dunia. Kok bisa? Hewan-hewan ini menghabiskan banyak pakan.  Pakan itu berupa jagung, kedelai, dan rumput. Nah, ketika kita menanam tanaman itu, tentunya kita harus menebang hutan untuk dijadikan kebun (proses penggundulan lahan).  Lahan yang gundul tidak bisa menghambat produksi Co2. Selain itu, pakan ternak harus diangkut dengan mobil dari satu negara ke negara yang lain. Lalu, daging, telur, susu juga harus diangkut dari desa ke kota pakai alat transportasi. Transportasi itu menghasilkan gas karbondioksida. Jadi, jejak   peternakan sebagai penghasil Co2 TERBESAR!
Cara mengatasi: Pemilik kebun BOLEH membuat ladang di area hutan, tapi harus memenuhi syarat dan aturan yang berlaku. Mungkin tidak boleh mengeksploitasi lahan besar-besaran. Kita BOLEH mengkonsumsi makanan dari hewan ternak. Asalkan, KALAU BISA kita beli daging dari daerah kita. Toh hewan ternak di Indonesia lebih enak dan murah.

•  Jejak Pakaian: Lha. Ternyata baju juga punya jejak karbondioksida juga! Wajarlah. Karena pakaian kebanyakan terbuat dari kapas. Untuk membuat kebun kapas, kita harus menebang hutan pula. Baju dari serat buatan juga menghasilkan gas Co2 di udara. Jangan lupa terhadap distribusinya yang juga menghasilkan gas Co2. Jadi, pakaian yang dari kapas/serat sintetis punya jejak karbon No. 2 di dunia.
Cara mengatasi:  Kita boleh-boleh saja membeli pakaian. Of course, itu kan kebutuhan primer. Yaa... Untuk meminimalisasir Co2 yaa... Cintai saja produk dalam negeri.

Jejak Rumah: Ya elaaaahhh... Kan rumah sebagai salah satu kebutuhan primer kita! Masa sebagai penghasil jejak karbon???!!! Faktanya, kayu untuk bahan bangunan kan berasal dari hutan. Bisa ditebak, kan kalau untuk hasilkan kayu, kita harus menebang pohon dulu. Lagipula, untuk membangun rumah, kita butuh lahan juga. Terus, bagaimana dengan limbah yang kita buang sehari-hari? (kayu bakar, kompor, dll). Limbah itu juga menghasilkan Co2!
Cara mengatasi: Kita BOLEH membangun rumah, ASALKAN jangan membabat hutan secara liar. Lalu, kita mungkin bisa menggunakan alat dengan limbah yang ramah lingkungan.

Jejak Rekreasi: Ini sih... Payah amat........ Kok bisa? Ternyata, tempat rekreasi sebagai jejak karbon terbesar No. 4! Karena, untuk membuat tempat rekreasi, lagi-lagi kita butuh lahan kosong, apalagi yang tempatnya di hutan. Sudah tahu, kan? Plus, tempat rekreasi kayak ice skatting dan taman butuh listrik yang tidak sedikit. Pembangkit listrik kan butuh batu bara yang dibakar. Nah, batu bara yang dibakar itu juga menghasilkan Co2 yang tak sedikit pula.
Cara mengatasi: Sekarang ini sudah banyak pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Jadi jangan terlalu kuwatir.

Jejak  Sayur: Waduh. Duh!! Celaka duabelas!!! Sayur juga punya jejak  karbondioksida?  Tapi, sayur  kan tanaman? Iyaps. Tapi, untuk membuat ladang sayur, kita harus menggunduli hutan dulu. Ditambah lagi dengan transportasinya? Sayur juga harus diangkut dari desa ke kota. Coba hitung. Berapa pohon yang harus ditebang untuk membuat kebun dan Co2 yang dihasilkan dari transportasinya.
Cara mengatasi: Sama seperti jejak ternak dan pakaian.

Jejak ransportasi Umum:  Aneh. Jejak transportasi adalah penghasil karbondioksida terkecil? Kan itu semua pakai bahan bakar. Yaiy! Sebentar... Transportasi yang punya jejak  karbon kecil adalah transportasi umum.  Yups! Jika kita semisal berkendara jalan kaki/bersepeda, maka akan mengeluarkan banyak Co2 dari napas kita. Jika kita memakai angkot, bis, kereta api, pesawat terbang, atau kapal, kita hanya memakai sedikit energi dan Co2. Ya, wajar kan kalau transportasi umum punya jejak karbon terkecil.....????
Cara mengatasi: Tidak perlu diatasi karena ini hal yang baik untuk berpergian. 

Mau komentar, silahkan. Mau spam, JANGAN silahkan. 

Ada awan putih, ada pula awan hitam. TAPI, ada juga awan coklat! Mau infonya? Klik disini.
Gunung ini namanya dan letusannya menyusahkan sekali. Penasaran? Klik disini.